Jakarta -
Lebih dari 3,5 abad lalu, tepatnya 2 September 1666, kebakaran dahsyat melanda kota London, Inggris. Sebanyak 13 ribu lebih rumah hancur, menyebabkan 100 ribu warga kehilangan tempat tinggal.
Kebakaran selama 5 hari ini memusnahkan sebagian besar kota abad pertengahan dan merusak bangunan ikonik seperti Katedral St. Paul. Orang-orang pontang-panting berupaya menyelamatkan diri dengan membawa barang-barang sebanyak yang mereka bisa bawa.
Pada tahun 1666, kebakaran di London cukup sering terjadi. Pasalnya, rumah-rumah tidak memiliki listrik, sehingga api benar-benar digunakan untuk penerangan, memasak, dan menghangatkan rumah di musim dingin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bangunannya juga terbuat dari kayu-kayu dan dibangun berdekatan, sehingga jika terjadi kebakaran, api akan mudah menyebar. Ditambah lagi, musim panas tahun 1666 merupakan musim yang sangat kering, dan kekeringan membuat kondisi menjadi lebih berbahaya.
Awal mula kebakaran diperkirakan terjadi di sebuah toko roti pada dini hari. Toko itu milik pembuat roti untuk raja, Thomas Farynor, di Pudding Lane. Didukung angin yang bertiup sangat kencang, api menyebar dengan cepat ke Pudding Lane, menuju Sungai Thames dan Jembatan London.
Saat mencapai Sungai Thames, api melewati gudang-gudang yang penuh dengan bahan-bahan yang mudah terbakar seperti minyak, yang dengan cepat terbakar. Hanya dalam beberapa jam, Jembatan London juga terbakar.
Tim pemadam kebakaran di tahun 1666 masih sangat sederhana. Orang-orang di zaman itu tidak memiliki teknologi seperti yang digunakan oleh petugas pemadam kebakaran saat ini.
Mereka masih menggunakan ember berbahan kulit, kapak, dan air untuk mencoba menghentikan api tetapi tidak berhasil dengan baik. Selain itu, rumah-rumah yang berada di jalur kebakaran dihancurkan sehingga tidak ada yang tersisa untuk menjadikan api terus membesar.
Membangun kembali London memakan waktu lebih dari 30 tahun. Namun perencanaan kota karya arsitek Inggris Sir Christopher Wren masih dapat dilihat hingga saat ini pada berbagai bangunan batu kota dan jalan-jalan lebar yang menggantikan gang-gang sempit dan bangunan kayu yang musnah akibat kebakaran.
Kebakaran di London juga melahirkan dua industri baru yang mengambil pelajaran dari peristiwa itu, yakni asuransi properti modern dan pemadam kebakaran.
Simak Video "Kebakaran Hebat di Mampang, 13 Unit Mobil Pemadam Dikerahkan"
[Gambas:Video 20detik]
(rns/rns)